Senin, 23 Maret 2009

artikel ekonomi





Penurunan angka kemiskinan Bank Dunia hanya pembenaran program pemerintah PDF Print E-mail
Written by Kliping
Friday, 16 November 2007
Peneliti dari Advisory Group in Economics, Industry, and Trade (Econit), Henri Saparini menengarai proyeksi penurunan angka kemiskinan Indonesia oleh Bank Dunia pada 2008 dari 105,3 juta atau 45,2 persen menjadi 100,7 juta orang atau 42,6 persen hanya merupakan upaya pembenaran program-program kemiskinan pemerintah. "Ini tantangan untuk membuktikan agar jangan sampai karena sebagian besar program kemiskinan dibiayai Bank Dunia, maka perlu ada justifikasi bahwa program-program tersebut berhasil," kata Henry di Jakarta, Jumat (16/11).

Menurutnya, penurunan yang muncul dalam tinjauan terkini Bank Dunia atas pembangunan di Asia Timur dan Pasifik hanya merupakan angka kemiskinan dengan metode penghitungan terbaru dari Bank Dunia. "Seperti diketahui, Bank Dunia sedang memperkenalkan metode baru penghitungan kemiskinan dengan memperhitungkan laju pertumbuhan ekonomi, program-program kemiskinan dan anggaran kemiskinan," katanya.

Dijelaskan Henri, jika Bank Dunia ingin menggunakan komponen-komponen tersebut dalam penghitungan angka kemiskinan, maka Bank Dunia harus juga melihat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, arah dari program-program kemiskinan, serta waktu realisasi anggaran kemiskinan.

"Jika sumber pertumbuhan bukan merupakan sektor padat karya atau program kemiskinan tidak langsung kepada penduduk miskin, atau anggaran kemiskinan baru direalisasikan pada akhir tahun, maka kemiskinan masih akan bertambah, meski ada perbaikan pada semua komponen tersebut," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar